Halo Moms Ying-Ying. Pada bayi berusia <6 bulan yang mengkonsumsi ASI ekslusif, sering didapatkan beberapa kasus frekuensi BAB yang jarang bahkan hingga 1 kali dalam 2 minggu. Namun ini belum tentu merupakan kasus konstipasi atau sembelit dikarenakan kandungan dari ASI yang hampir ‘terserap’ semua oleh tubuh sehingga yang ‘dikeluarkan’ dalam bentuk tinja pun cenderung sedikit. Yang perlu Mom perhatikan yaitu apakah si kecil tampak rewel saat BAB, ada muntah yang hebat, BAB disertai darah, perut tampak mengeras dll. Bila ditemukan seperti itu maka sebaiknya segera dikonsultasikan. Bila anak tampak aktif, tumbuh dan kembang baik, maka itu merupakan variasi normal.

Halo Moms Damuin Sembelit atau Konstipasi yaitu saat frekuensi BAB <2 kali dalam seminggu. Bila mendapati anak dengan Konstipasi maka penting untuk mengidentifikasi apa yang menjadi penyebab konstipasi tersebut. Kekurangan mengkonsumsi serat seperti buah dan sayuran merupakan salah satu hal yang dapat menyebabkan konstipasi. Bila anak kurang tertarik mengkonsumsi buah maka Moms dapat menggantinya dengan serat lainnya seperti puding dan agar-agar namun perlu diperhatikan juga bahwa konsumsi air putih harus cukup agar serat yang dikonsumsi dapat juga larut dalam saluran cerna.

Halo Moms Ying-Ying. Mungkin maksud Moms yaitu apa komplikasi dari Konstipasi pada anak. Komplikasi konstipasi pada anak tentunya bermacam-macam namun yang paling sering terjadi yaitu anak menjadi trauma saat akan BAB, lalu anak akan berusaha ‘menahan’ agar tidak BAB sehingga akan membuat konsitensi tinja akan menjadi semakin keras dan terjadilah ‘lingkaran setan’ yaitu anak semakin sulit BAB atau konstipasi semakin memberat. Tentu hal ini akan semakian mengganggu kualitas hidup dari anak kita. Sangat penting untuk mengetahui penyebab konstipasi tersebut agar tidak bekelanjutan

Halo Moms Kusrini Sangat betul ada hubungan antara konstipasi dengan jumlah susu yang dikonsumsi. Perlu kita ketahui bahwa susu formula biasanya mengandung kadar zat besi yang tinggi sehingga bila ini dikonsumsi berlebihan tentu saja dapat menyebabkan terjadinya konstipasi. Batasi konsumsi susu si kecil saat usia >1 tahun hingga maximal 500 ml per hari.

Segera konsultasikan ke dokter bila sembelit disertai dengan BAB berdarah, perut mengeras, muntah hebat, anak tampak tidak aktif seperti biasanya.

Halo Moms Nena, kurang mengkonsumsi cairan merupakan salah satu penyebab tersering konstipasi pada anak. Walaupun mengkonsum serat yang cukup namun tidak disertai dengan meminum air yang cukup maka akan membuat serat tadi tidak dapat larut bahkan mempeberat kondisi konstipasi.

Bila tidak ditemukan tanda-tanda bahaya seperti perut mengeras, muntah hebat, BAB berdarah, maka Moms terlebih dahulu memperbaiki pola makan si kecil seperti perbanyak konsumsi air putih dan buah - buahan yang mengandung banyak cairan seperti semangka, pir, naga dll. Bisa anak tampak rewel maka sebaiknya segera dikonsultasikan untuk mencari penyebab dari konstipasi tersebut.

Halo Mom Putri. Pada anak bayi berusia < 6 bulan dengan keluhan seperti mengejan saat BAB bisa jadi bukan merupakan sembelit. Dapat saja berupa Infant Dyzchesia, ini disebabkan bayi belum mampu mengedan dengan baik sehingga perlu dibantu oleh orang tua seperti mengangkat lutut ke arah perut bayi lalu menggerakkan seperti mengayuh sepeda. Ini dapat membantu anak untuk mengedan dan mengeluarkan tinja tersebut.

Tentu saja BAB yang keras bila berlangsung terus menerus dapat berbahaya ke depannya. Segera konsultasikan untuk mengetahui penyebab pasti dari konstipasi tersebut.

Halo Mom Nur Amanah, penyebab konstipasi pada anak sangatlah beraneka ragam namun dari penelitian ditemukan sebagian besar kasus konstipasi pada anak merupakan konstipasi fungsional yang tidak ada gangguan organic di saluran pencernaan. Sebagian besar disebabkan dari kesalahan pola makan seperti kurang serat dan kurang konsumsi air putih.

Sangat wajar yaa Mom selama anak tidak menunjukkan tanda berbahaya seperti muntah hebat, BAB disertai darah, perut mengeras, anak tampak rewel.

Halo Mom Hana. pemberian serat yang terlalu banyak seperti pada sayuran tanpa disertai dengan pemberian cairan seperti air putih dapat menyebabkan terjadinya konstipasi.

trima kasih dok

Halo Mom Fairuz, definisi konstipasi yang itu bila frekuensi BAB <2 kali dalam 1 minggu disertai dengan konsitensi tinja yang keras dan ukuran besar. Jadi si kecil belum termasuk konstipasi, Namun untuk mencegah terjadinya konstipasi maka penting memperhatikan konsumsi cairan dan serat si kecil terutama periode MPASI.

Halo Mom Norma, pada bayi berusia <6 bulan dan menkonsumsi ASI Ekslusif dengan frekuensi BAB <2 kali dalam seminggu, belum tentu merupakan konstipasi. Selama anak tampak aktif, tumbuh dan kembang dalam batas normal maka dapat merupakan variasi normal.

Halo Mom Devi, bila si kecil mesih berusia < 6 bulan, dapat dibantu dengan menekuk lutut ke arah perut lalu menggerak-gerakkannya seperti mengayuh sepeda.

Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, konsumsi buah dan sayur mengandung banyak serat yang dapat membantu defekasi. Namun bila tanpa disertai konsumsi cairan yang cukup, serat dapat memperberat konstipasi.

Sangat beraneka ragam Mom namun yang terbanyak yaitu pola makan yang kurang serat dan kurang mengkonsumsi cairan yang cukup.

Halo Mom Citra, komsumsi sayur dan buah disamping mengandung serat yang tinggi, tentu saja mengandung vitamin, mineral, anti oksidan yang dibutuhkan oleh tubuh. Mom dapat mencoba tetap menawarkan sayur-sayuran di bagian menu utama favorit si kecil.

Frekuensi BAB <2 kali dalam seminggu disertai feses yang keras dan berukuran besar.

Halo Mom Lis, dapat mencoba mengkonsumsi puding ataupun agar-agar. Namun tentunya disertai konsumsi air putih yang cukup.

Halo Mom, pada anak asi ekslusif usia < 6 bulan dengan frekuensi BAB <2 kali seminggu belum tentu merupakan konstipasi. Namun dapat dipertimbangkan adanya faktor alergi dari makanan yang dikonsumsi ibu yang dapat keluar melalui ASI sehingga dapat menimbulkan gejala konstipasi