Anak kerap mengeluh merasakan sakit di bagian perut. Hal itu pula yang menjadi salah satu alasan terbanyak orang tua membawa anaknya berobat ke dokter. Selain memberikan obat sakit perut pada anak hilang timbul, Moms juga perlu tahu penyebab dari sakit perut anak.

Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab sakit perut pada anak, contohnya masalah pencernaan, infeksi, masalah terkait makanan, masalah di luar perut, atau keracunan. 

Kondisi perut sakit dan bayi demam pada umumnya tidak serius dan dapat sembuh dengan sendirinya. Apalagi, sistem pencernaan si Kecil pun masih terus beradaptasi dengan segala pola makan maupun minum yang berubah. Dengan demikian, sakit perut pada anak seringnya hilang dalam hitungan jam atau hari.

Salah satu gejala yang paling sering ditemui pada anak sakit perut adalah demam dan muntah. Sakit perut pada anak disertai muntah dan demam disebabkan gastroenteritis atau flu perut.

Sebagai salah satu penyakit yang paling sering dikeluhkan oleh si Kecil, sakit perut memang mengganggu pencernaan. Melihat tubuh kecilnya kesakitan dan kebingungan dengan kondisi yang terjadi pada perutnya memang bukan pemandangan yang menyenangkan, sehingg perut sehat anak patut jadi perhatian penting.

Anak yang sedang dalam masa pertumbuhan membutuhkan nutrisi yang cukup agar dapat tumbuh dengan baik. Nutrisi memainkan peranan penting untuk pertumbuhan si Kecil baik secara fisik, kognitif, maupun perilaku.

Dalam kesehariannya, nutrisi yang cukup juga penting sebagai sumber energi bagi mereka untuk bergerak, belajar, dan beraktivitas. Untuk itu, asupan protein, vitamin, mineral, dan karbohidrat sangat diperlukan.¹

Vitamin merupakan sekumpulan senyawa yang dibutuhkan tubuh untuk bekerja dengan baik. Vitamin berperan untuk menjalankan fungsi serta pertumbuhan sel secara normal serta ada juga vitamin daya tahan tubuh.

Terdapat 13 jenis vitamin yang penting agar tubuh dapat bekerja dengan baik, yakni vitamin A, C, D, E, K, B1 (thiamine), B2 (riboflavin), B3 (niacin), B6 (pyridoxine), B12 (cyanocobalamin), B5 (pantothenic acid), B7 (biotin), dan B9 atau asam folat (Folate).

Sembelit atau konstipasi merupakan masalah yang sering terjadi pada anak-anak. Tak jarang banyak Moms yang khawatir jika hal ini terjadi. Sembelit terjadi jika Si Kecil jarang dan kesulitan buang air besar (BAB).

Ketika BAB, feses yang keluar akan kering dan keras. Sembelit bisa ditandai dengan berkurangnya frekuensi BAB Si Kecil. Meski tidak ada angka yang pasti, namun setiap perubahan frekuensi dari yang normal dapat mengindikasikan masalah.

Moms, anak-anak memang sumber kreativitas yang tidak ada batasnya. Imajinasi yang ada di dalam pikiran Si Kecil seringkali susah dipahami oleh orang dewasa.

Hal ini yang menjadi alasan mengapa banyak hal yang di luar bayangan orang banyak mengenai hal-hal yang bisa dihasilkan oleh anak-anak. Di sisi lain, anak kecil juga masih mempelajari banyak hal dan juga senang bermain untuk salurkan energi aktifnya.

Anak-anak di masa pertumbuhan membutuhkan zat gizi yang cukup untuk menjaga kesehatan serta memastikan proses tumbuh kembangnya berlangsung maksimal.

Sumber nutrisi yang cukup bisa didapat dari makanan pokok dengan menu yang sehat & seimbang dan dari susu. Susu pertumbuhan yang telah diformulasikan khusus mengandung zat gizi penting yang mampu bantu pertumbuhannya, termasuk sistem pencernaan.

Dalam masa pertumbuhan, pemenuhan nutrisi merupakan prioritas yang sebaiknya diutamakan agar Si Kecil dapat tumbuh dengan sehat dan baik. Sehingga penting untuk memahami masing-masing nutrisi dan fungsinya bagi Si Kecil, termasuk DHA.

DHA merupakan bagian dari asam lemak omega-3 bernama docosahexaenoic acid yang disingkat menjadi DHA. Di antara manfaat DHA untuk anak, yang paling utama adalah untuk meningkatkan fungsi kognitif dan penglihatan yang optimal.¹

Anak berusia 1 tahun masih berada dalam periode emas pertumbuhan, yakni 1000 hari pertama kehidupannya. Pada masa ini, anak dapat tumbuh paling optimal. 

Dalam pemenuhan kebutuhan nutrisinya, anak 1 tahun tidak bisa dilepaskan dari susu, terlebih di usia tersebut biasanya Si Kecil masih mendapat ASI ditambah dengan MPASI.