Moms pasti menginginkan Si Kecil dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Salah satu caranya adalah dengan memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya, bisa melalui asupan makanan sehari-hari. Bila perlu, berikan susu pertumbuhan. 

Memang kenapa sih Si Kecil harus diberi susu untuk pertumbuhan? Apa pentingnya minum susu pertumbuhan bagi anak-anak? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, yuk kita simak ulasannya di bawah ini! 

Manfaat Susu Pertumbuhan untuk Si Kecil 

Saat Si Kecil memasuki usia 3 tahun, ia sudah melewati periode emas 1000 hari pertama kehidupan atau Golden Age. Meski sudah tidak lagi dalam periode emas kehidupan, di usia 3 tahun Si Kecil masih dalam masa pertumbuhan yang tetap membutuhkan nutrisi penting, salah satunya adalah protein. 

Di usia 3 tahun, Si Kecil biasanya sudah disapih, karenanya Moms bisa mempertimbangkan pemberian susu pertumbuhan anak 3 tahun kepadanya sebagai sumber protein selain dari makanan sehari-hari. 

Kebutuhan nutrisi dan gizi anak terus bertambah seiring dengan pertambahan usianya. Terkadang, saat kebutuhan nutrisi harian Si Kecil tidak dapat terpenuhi dari asupan makanan sehari-hari, memberikan tambahan susu anak 3 tahun bisa menjadi salah satu solusi. 

Moms sebagai orang tua pastilah ingin memberikan yang terbaik bagi Si Kecil, termasuk dalam hal asupan susu hariannya. Karenanya, Moms perlu mempertimbangkan beberapa hal sebelum memilih susu yang tepat untuk Si Kecil yang berusia 3 tahun. Apa saja itu? Yuk, kita simak bersama. 

Saat Si Kecil yang berusia 3 tahun terserang diare, Moms pasti merasa cemas. Terlebih jika kondisi tersebut sudah terjadi selama beberapa hari. 

Namun Moms tidak perlu panik saat Si Kecil mendadak diare. Karena, meski lebih sering terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, diare merupakan kasus yang biasa terjadi. 

Cukup pahami hal-hal yang bisa menjadi penyebab diare dan ketahui cara mengatasi diare pada anak. Untuk lebih lengkapnya, bisa disimak penjelasan di bawah ini. 

Moms punya tumpukan kardus bekas yang tidak terpakai di rumah? Jangan langsung dibuang, karena mungkin Moms bisa ikuti beberapa tips Do It Yourself alias DIY mainan anak dari kardus dalam artikel ini. 

DIY adalah salah satu kegiatan berkreasi untuk mengisi waktu luang yang bisa Moms lakukan bersama si Kecil. Selain menyenangkan, hal ini memiliki banyak manfaat lho, Moms! 

Kebahagiaan anak menjadi salah satu hal yang pasti menjadi keinginan utama orang tua. Bahkan, tidak jarang orang tua sampai rela melakukan segala cara demi melihat anak bahagia. 

Meski begitu, keceriaan yang kerap ditunjukkan tidak muncul setiap saat. Tidak setiap saat anak merasa bahagia. Terkadang, anak juga bisa merasa sedih, menangis, marah, bahkan mengalami tantrum atau mengamuk. Suasana hati atau mood anak juga kerap kali berubah-ubah. Sejurus asyik bermain, sejurus kemudian dia mendadak marah dan kesal. 

Bermain di ruang terbuka atau outdoor tentu berbeda dengan bermain di dalam ruangan. Bahkan, bermain di ruang terbuka bisa memberi manfaat tersendiri. Karena itu anak-anak dianjurkan untuk sesekali beraktivitas dan bermain di luar ruangan. 

Namun terkadang orang tua dibuat bingung saat harus mencari ruang terbuka yang tepat untuk anak-anak bermain. Terlebih di kota besar seperti Jakarta, yang sudah penuh dengan gedung-gedung bertingkat. 

Masa kanak-kanak selalu identik dengan bermain. Bermain bahkan bisa dikatakan sebagai aktivitas utama anak-anak. Namun, lebih dari sekadar anak bermain, lewat permainan anak bisa sekaligus belajar dan mengembangkan diri. 

Anak di usia 1 tahun masih berada dalam periode emas pertumbuhan atau golden age. Periode emas tersebut merupakan periode 1000 hari pertama dalam kehidupan anak dari sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun. Dalam masa ini, anak tumbuh paling optimal sehingga pemenuhan nutrisi dan gizi Si Kecil penting untuk diperhatikan. 

Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya untuk tumbuh secara optimal. Untuk mengetahui hal tersebut, salah satu hal yang dapat digunakan sebagai parameter pertumbuhan optimal Si Kecil adalah dengan cara melihat apakah tinggi badan anak sudah termasuk tinggi badan yang ideal atau belum. 

Lantas, berapakah tinggi badan yang ideal untuk anak dan bagaimana caranya agar anak dapat tumbuh secara optimal?