Moms tentu sudah pernah mendengar mengenai probiotik, bukan? Probiotik, atau bakteri baik, dibutuhkan untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan. Probiotik ini mengandung berbagai mikroorganisme, salah satunya adalah lactobacillus reuteri. Menurut penelitian, ada banyak fungsi l. reuteri terhadap kesehatan pencernaan anak. Mau tau apa itu reuteri lactobacillus?

Sejak ia dilahirkan, Si Kecil secara alami akan menggunakan sensori, atau inderanya, untuk mempelajari dunia di sekelilingnya. Karena itu, Si Kecil akan secara alami pula tertarik untuk aktif dalam sensory play, yaitu permainan yang melibatkan dan memberikan stimulus pada organ indera anak. Mengingat banyaknya manfaat dari sensory play bagi perkembangan anak, alangkah baiknya apabila Moms dapat mendukung dan memfasilitasi anak dalam bermain sensory play

Moms, agar Si Kecil grow happy, di masa usia dini bukan hanya kesehatan fisiknya yang perlu diperhatikan. Kesehatan mental anak usia dini juga penting dalam memastikan tumbuh kembang anak berjalan optimal. Pasalnya, kesehatan mental anak, jika dikembangkan dengan baik sejak masa bayi dan balita, akan membantu anak dalam menghadapi situasi apapun dan membantunya tumbuh jadi anak dan kelak orang dewasa yang sehat secara utuh.

Moms, dalam memberikan dukungan bagi tumbuh kembang anak, menjaga kesehatan mental anak usia dini sama pentingnya dengan menjaga kesehatan fisik anak. Mental seseorang akan mempengaruhi perasaanya, bagaimana ia berpikir dan juga bertindak. Nah, sebagai orang tua, peran Moms sangat penting untuk menjaga kesehatan mental anak, bahkan dimulai sejak Si Kecil masih bayi dan sepanjang masa usia dini.

Bagi Si Kecil, manfaat bermain bukan hanya untuk bersenang-senang, tetapi juga untuk membantunya belajar melakukan dan memahami berbagai hal yang masih baru baginya. Dr. Jack Shonkoff dari Harvard University menyebutkan bahwa bermain berarti melakukan eksplorasi, mencoba melakukan berbagai hal, dan mencari tahu mengenai sebab akibat.

Moms pernah menghadapi Si Kecil yang tantrum? Jangan buru-buru panik, karena tantrum memang merupakan hal yang umum pada anak usia dini. Pada saat tantrum, Si Kecil bisa marah, frustasi, menangis, sampai meledak-ledak. Ia mungkin akan menangis sampai sulit dihentikan, menjerit, menendang, atau bahkan berlari-lari. Tantrum terjadi karena memang pada usianya ini kemampuan sosial emosional Si Kecil baru mulai berkembang.

Membacakan Si Kecil sebuah dongeng memiliki banyak manfaat lho. Kalau pun ia terlalu kecil untuk mengerti keseluruhan cerita, ia tetap akan mendapatkan banyak manfaat banyak dari dongeng yang dibacakan. Yaitu, mendukung stimulasi kemampuan kognitif dan bahasa, serta membantu melatihnya untuk focus. Momen membaca buku dongeng bersama juga membuat ia akan lebih bahagia, karena memiliki waktu berkualitas bersama Happy Parents.

Happy parents, menyaksikan si Kecil tumbuh dan berkembang secara optimal pasti menjadi salah satu harapan terbesar orang tua. Tapi, tahukah Moms and Dads kalau ternyata kualitas tumbuh kembang si kecil sangat erat kaitannya dengan kebahagiaan dirinya? Kebahagiaan ternyata dapat mempengaruhi berbagai aspek dalam kehidupan si kecil, seperti kesehatan fisik, mental, sosial-emosional, dan prestasi akademik.

Happy Parents, seiring berjalan waktu, Si Kecil akan memiliki pemikiran sendiri dan perilaku makannya pun sedikit berubah. Ia mungkin mulai menatap curiga pada wortel, dan menolak jika Moms mencoba membuatnya makan sayuran. Si Kecil jadi sering tidak ingin makan malam, tampak nyaris takut akan makanan baru atau senang  makan makanan yang sama setiap kali makan, kalau saja Moms membiarkannya. Si Kecil telah menjadi si pilih-pilih makanan!

Happy Parents, ajak Si Kecil bermain dengan balok atau benda yang dapat ditumpuk, lalu biarkan ia membangun kastil yang besar dengan benda tersebut dan imajinasinya, karena sesungguhnya tidak ada batasan untuk imajinasi Si Kecil.

Jenis permainan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan ide kreativitas Si Kecil, juga memberikannya pemahaman tentang struktur dan dimensi, lho!