Pandemi Covid-19 sudah melanda seluruh manusia di seluruh dunia selama kurang lebih dua tahun. Praktis, ada banyak hal yang berubah total termasuk ke dalam kebiasaan sehari-hari. Salah satunya, mengurangi frekuensi ke luar rumah jika memang tidak ada keperluan mendesak. 

Tidak hanya orang tua, tapi anak-anak juga mengalami dampak ini. Kerja maupun sekolah dari rumah menjadi hal yang lazim, sehingga tidak heran jika kepenatan melanda, terutama bagi anak-anak. 

Karies gigi atau gigi berlubang adalah proses infeksi yang terjadi akibat rapuhnya enamel gigi. Anak-anak rentan mengalami karies gigi setelah gigi pertama muncul. Penyebab karies gigi adalah bakteri dan hal lainnya, seperti makanan mengandung karbohidrat yang menempel pada gigi. Bakteri yang hidup di dalam mulut akan mengubah sisa makanan menjadi asam. Kombinasi antara bakteri, makanan, asam, dan air liur akan membentuk plak yang menempel di gigi. Kandungan asam ini akan menggerogoti enamel gigi dan membuat gigi rapuh.

Diare pada anak adalah masalah kesehatan yang cukup sering terjadi pada si Kecil. Meski demikian, diare kerap kali bukan merupakan masalah kesehatan yang berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya, terutama untuk diare yang tidak terkait dengan infeksi atau penyakit lainnya. 

Makanya, Moms perlu tahu perbedaan kondisi BAB normal pada si Kecil dan bagaimana cara membedakannya dengan kondisi BAB diare pada anak. Jika anak bab 3 kali sehari normalkah? Mari kita bahas dalam artikel ini.

Pada masa pertumbuhan, pemenuhan kebutuhan nutrisi sangat penting bagi si Kecil. Nutrisi ini dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Sumber nutrisi bisa didapat dari asupan sehari-hari.

Moms, ulang tahun si Kecil merupakan momen penting yang menjadi penanda berbagai pencapaian yang sudah dilakukan sepanjang tahun. Di usia dini, banyak milestone yang dicapai oleh si Kecil yang rasanya sayang sekali untuk dilewatkan. 

Manfaat dari kandungan nutrisi dalam susu formula untuk anak-anak seringkali terhalang oleh kandungan sukrosa atau gula yang tinggi. Rasa manis yang hadir dari tambahan gula memang sebaiknya dibatasi karena dalam jangka panjang, asupan gula yang terlalu banyak dapat memberi dampak kesehatan yang buruk. 

Sakit perut pada anak adalah jenis penyakit yang cukup sering diderita anak. Penyebab sakit perut pada anak salah satunya adalah karena sistem pencernaan si Kecil masih beradaptasi, terutama saat mulai mencoba jenis makanan maupun minuman baru.  

Salah satu penyakit yang kerap diderita oleh anak-anak adalah sakit perut. Boleh dibilang bahwa anak-anak dan sakit perut memang selalu berjalan beriringan.¹  

Pada umumnya, sakit perut pada anak-anak bukan hal yang perlu dikhawatirkan kecuali sakit perut akibat hal lain seperti penyakit yang sebenarnya sedang dialami oleh si Kecil. Namun untuk sakit perut biasa yang sembuh sendiri, Moms bisa melakukan beberapa cara atasi sakit perut pada anak untuk mengurangi rasa sakitnya. 

Susu adalah minuman yang menjadi sumber asupan nutrisi bagi si Kecil. Menurut Akademi Pediatri Amerika (AAP), anak berusia 12-24 bulan disarankan mengonsumsi 2-3 cup susu per hari. Sedangkan anak berusia 2 hingga 5 tahun disarankan mengonsumsi 2-2,5 cup (45016-5920 ons) susu per hari. 

Di pasaran, Moms akan menemukan berbagai jenis susu, di antaranya adalah susu bubuk dan susu UHT yang keduanya mengandung nutrisi penting.