Sebagai orang tua, Moms tentu ingin agar Si Kecil dapat tumbuh menjadi anak yang cerdas. Untuk itu, Moms perlu mendorong perkembangan kecerdasan otak anak sejak dini agar optimal. Terlebih di usia dini, perkembangan otak anak berlangsung sangat pesat.

Salah satu cara mengoptimalkan kecerdasan otak anak adalah dengan memberikan stimulasi melalui permainan.

Lalu, bisakah game kecerdasan otak membantu mengoptimalkan perkembangan kecerdasan Si Kecil?

Di usia 3 tahun, anak sudah siap untuk lebih mengenal dunia. Di usia tiga tahun, si Kecil bukan lagi batita – ia kini telah menjadi anak balita yang semakin terkesima dengan dunia di sekelilingnya. pasti ingin memastikan bahwa si Kecil memiliki lingkungan yang menstimulasi dirinya untuk dapat berkembang dengan baik, untuk membantunya agar dapat berprestasi di sekolah dan menikmati kehidupan yang sukses dan bahagia. Salah satu kegiatan terpenting yang bisa dilakukan si Kecil di usia ini adalah bermain.

Keseharian anak-anak memang selalu lekat dengan aktivitas bermain, ya Moms. Bermain penting bagi Si Kecil, terutama untuk perkembangan kognitif, fisik, sosial, dan emosionalnya.

Bermain merupakan bagian dari hak anak untuk tumbuh dan berkembang. Hak ini sama pentingnya dengan hak anak untuk bebas berekspresi, mendapatkan pendidikan, dan bebas dari kekerasan.

Mengasah otak anak agar cerdas tidak melulu hanya dengan belajar. Anak juga dapat mempelajari dan bertambah pintar saat bermain.  Saat bermain, anak umumnya melibatkan berbagai jenis mainan.

Peran sebuah mainan dalam proses belajar anak saat bermain cukup besar. Beberapa jenis mainan dapat secara positif memengaruhi pola berpikir, kemampuan berinteraksi, dan ekspresi anak, sementara yang lain mungkin memiliki dampak yang lebih terbatas.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memilih dengan bijak mainan mengasah otak yang tepat untuk anak.

Air susu ibu (ASI) merupakan pilihan terbaik untuk memberi nutrisi pada bayi. Kandungan dalam ASI sangat sesuai dengan kebutuhan bayi. Susu ini juga mudah dicerna sehingga tidak menyebabkan masalah pada saluran pencernaan dan sistem tubuh yang sedang berkembang.

Moms disarankan untuk memberikan ASI ekslusif hingga bayi berusia genap enam bulan diikuti dengan pemberian makanan pendamping ASI yang aman dan tepat serta tetap memberikan ASI sampai anak berusia dua tahun atau lebih. 

Melihat perkembangan anak dari waktu ke waktu tentu menyenangkan bagi orang tua. Awalnya, si Kecil yang hanya bisa tidur dan menangis dapat tengkurap, celoteh, hingga makan sendiri. Salah satu perkembangan yang paling mencolok biasanya terjadi ketika bayi berusia 5 bulan. 

Kemampuan bayi 5 bulan biasanya mulai variatif dan sangat aktif. Oleh karena itu, orang tua perlu memahami kemampuan bayi usia 5 bulan berikut cara stimulasinya. Mari cari tahu informasinya di artikel berikut ini Moms! 

Membantu bayi berusia enam hingga delapan bulan tumbuh menjadi pemakan yang sehat dengan memberikan beragam rasa dan tekstur makanan sekarang.

Saat bayi Anda yang berusia 10-12 bulan sudah terbiasa makan sendiri, teruslah berikan berbagai jenis makanan dan tekstur makanan untuk membentuk kebiasaan makan yang baik dan sehat.

Penelitian terbaru tentang alergi makanan telah menghasilkan rekomendasi baru untuk pengenalan makanan pemicu alergi saat bayi mulai makan makanan padat. Bingung? Bacalah terus untuk melihat pertanyaan dan jawaban umum yang menjelaskan panduan terbaru.

Saat bayi Anda sudah berusia antara delapan hingga 10 bulan, telah menikmati makanan yang ia sukai, dan sudah lebih berpengalaman dalam hal makan, kini saatnya waktu untuk berganti dari makanan kental dan mengajarinya untuk makan sendiri.