Parenting Corner

Nafas Bayi Normal: Kenali Tanda-tandanya dan Hal yang Perlu Diwaspadai

19 November 2024

Nafas bayi normal

Pernahkah Moms memperhatikan pola nafas bayi? Pernahkah Moms memperhatikan pola nafas bayi dan melihat kalau bayi bernapas lebih cepat dibanding orang dewasa? Atau mungkin Moms juga sempat memperhatikan nafas si Kecil yang berbunyi atau pernah dibuat panik ketika si Kecil berhenti bernafas beberapa detik?

Sebenarnya, bagaimana tanda-tanda nafas bayi normal? Apakah nafas bayi yang cepat, berbunyi, atau kadang berhenti itu berbahaya?

Perbedaan Nafas Bayi dan Orang Dewasa

Tahukah, Moms? Setiap orang memiliki frekuensi napas yang berbeda. Frekuensi nafas adalah jumlah nafas yang dihirup dan dihembuskan dalam keadaan istirahat selama satu menit.

Perbedaan tersebut dipengaruhi beberapa faktor, salah satunya usia. Karenanya, orang dewasa dan bayi memiliki frekuensi nafas yang berbeda.

Jika orang dewasa (usia 19-59 tahun) umumnya bernafas 12-20 kali per menit, bayi usia 0-12 bulan bernafas lebih cepat, yakni antara 30-60 kali nafas per menit.

Itulah mengapa nafas bayi normal lebih cepat daripada orang dewasa dan Moms tidak perlu khawatir selama nafas si Kecil masih dalam rentang frekuensi nafas bayi normal.

Selain itu, perbedaan nafas bayi dari orang dewasa juga disebabkan beberapa hal, yaitu:

  • Sistem dan organ pernafasan bayi masih belum berkembang sepenuhnya.
  • Bayi masih belajar menggunakan organ paru-paru dan otot pernafasan.
  • Saluran nafas bayi jauh lebih kecil dan mudah tersumbat.
  • Bayi lebih banyak bernafas menggunakan hidung daripada mulut.
  • Dinding rongga dada masih lentur dan sebagian besar masih terbentuk dari tulang rawan.
  • Kemungkinan masih ada cairan ketuban di saluran nafas bayi yang baru  lahir.

Tanda-tanda Nafas Bayi Normal

Setelah tahu nafas bayi berbeda dengan orang dewasa, Moms juga perlu tahu bagaimana tanda-tanda nafas bayi yang normal agar tidak mudah panik.

1. Frekuensi nafas lebih cepat

Frekuensi nafas bayi lebih cepat dibandingkan orang dewasa, yakni sekitar 30-60 kali per menit. Jadi, Moms tidak perlu khawatir karena nafas bayi cepat.

Click here to enter text.Untuk menghitung frekuensi nafas si Kecil, Moms bisa memegang bagian dada atau perutnya dan hitung berapa kali si Kecil mengambil nafas dalam satu menit, yang ditunjukkan dengan rongga dada atau perut yang terangkat.

Bisa juga dengan mendekatkan jari ke lubang hidung dan hitung berapa kali bayi menghembuskan napas dalam satu menit.

Frekuensi nafas si Kecil akan menurun seiring bertambahnya usia, sebagai berikut:

  • Usia 1-3 tahun frekuensi nafas 24-40 kali per menit
  • Usia 3-6 tahun frekuensi nafas 22-34 kali per menit
  • Usia 6-12 tahun frekuensi nafas 18-30 kali per menit
  • Usia 12-18 tahun frekuensi nafas 12-16 kali per menit

2. Nafas bayi berhenti sesaat

Bayi memiliki pola nafas yang berbeda. Si Kecil ada kemungkinan bernafas dengan cepat selama beberapa waktu dan ada jeda beristirahat sejenak sebelum kembali bernafas.

Selama jeda istirahat tersebut, Moms akan melihat si Kecil berhenti bernafas selama kurang dari 10 detik. Hal ini disebut nafas periodik dan normal terjadi pada bayi.

3. Nafas bayi bersuara

Sistem pernafasan bayi masih beradaptasi. Selain itu, bayi hanya dapat bernafas melalui hidung pada beberapa bulan pertama. Bunyi nafas bayi bisa disebut normal apabila terdengar seperti:

  • Siulan, yang mungkin disebabkan penyumbatan di lubang hidung si Kecil. Bisa karena lendir atau kotoran.
  • Melengking, suara nafas bernada tinggi yang disebut stridor atau laringomalasia. Kondisi ini cenderung akan terdengar saat menarik nafas yang dipicu oleh saluran pernafasan bayi yang masih sempit dan lunak. Kondisi ini biasanya akan hilang saat usia 2 tahun.
  • Serak, biasanya terdengar saat si Kecil menangis atau batuk. Bisa disebabkan penyumbatan lendir pada laring atau bisa juga karena infeksi.

Baca Juga: Tabel Tumbuh Kembang Bayi 0-6 Bulan

Gejala Nafas Bayi yang Perlu Diperhatikan

Moms perlu senantiasa mengenali pola pernafasan normal anak dengan memperhatikan bagaimana nafas si Kecil saat sehat. Hal ini akan bermanfaat saat terjadi perubahan pada pola nafasnya.

Selain itu, Moms perlu waspada apabila si Kecil menunjukkan gejala-gejala nafas berikut ini:

  • Frekuensi nafas bayi cepat lebih dari 60 kali per menit
  • Nafas berhenti lebih dari 10 detik
  • Nafas bayi berbunyi mendengus atau mengi terus-menerus
  • Lubang hidung bayi kembang kempis dan terjadi retraksi otot pernafasan, tampak dari dada yang tertarik kencang saat menarik nafas
  • Mengalami sianosis, yaitu kulit, bibir, telinga, atau kuku membiru akibat kurang oksigen dalam darah
  • Batuk terus-menerus seperti tersedak

Memahami gejala tersebut di atas juga bisa menjadi cara mengetahui bayi sesak napas dan perlu segera mendapat pertolongan medis.

Moms bisa merekam suara nafas bayi yang tidak normal atau merekam video agar dapat memudahkan dokter dalam memeriksa kondisi si Kecil.

Ingat Moms, kenali bagaimana nafas bayi normal pada si Kecil dan jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter apabila melihat ada perubahan pada pernafasan anak.


Source:

Siloam Hospital -  Memahami Frekuensi Pernapasan Normal Berdasarkan Usia. Dari https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/frekuensi-pernapasan-normalDiakses 1 Juli 2024

Healthline - Is My Newborn’s Heavy Breathing Typical?. Dari https://www.healthline.com/health/newborn-breathingDiakses 1 Juli 2024

Medical News Today - What to know about newborn respiratory rates. Dari https://www.medicalnewstoday.com/articles/327164 Diakses 1 Juli 2024

Stanford Childrens - Breathing Problems. Dari https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=breathing-problems-90-P02666 Diakses 1 Juli 2024

Web MD -  Your Newborn Baby's Breathing Noises. Dari https://www.webmd.com/parenting/baby/your-newborn-babys-breathing-noises Diakses 1 Juli 2024




Bagikan : Facebook WhatsApp