Moms mungkin pernah melihat BAB si Kecil tampak encer dan langsung merasa khawatir. Tenang dulu, BAB encer tapi bukan diare sebenarnya bisa saja terjadi, kok!
Supaya tidak panik saat menghadapinya, yuk kenali perbedaan antara BAB encer biasa dan diare, serta hal-hal yang bisa Moms lakukan di rumah untuk membantu si Kecil merasa lebih nyaman.
Penyebab BAB Encer Tapi Bukan Diare pada Anak
BAB anak encer tapi tidak diare bisa disebabkan oleh beberapa hal yang sifatnya sementara. Salah satunya adalah karena konsumsi makanan atau minuman kemasan. Beberapa jenis gula seperti fruktosa yang biasanya ditemukan dalam makanan atau minuman kemasan dapat sulit dicerna oleh tubuh si Kecil. Ketika tidak dicerna dengan baik, gula akan menarik air ke dalam usus dan menyebabkan feses menjadi encer. Kondisi ini bisa menyebabkan BAB anak encer tapi tidak diare.
Kondisi Normal dan Abnormal BAB
Pada dasarnya, feses anak bisa mengalami variasi tekstur dan warna tergantung pada makanan yang dikonsumsi. Misalnya, BAB anak berwarna hijau dan encer kadang muncul setelah konsumsi sayur hijau atau pewarna makanan(2). Warna ini biasanya tidak berbahaya. Tetapi bila disertai perubahan perilaku atau gejala lain, bisa jadi mengindikasikan gangguan pencernaan.
Ciri-ciri BAB yang Masih Normal
- Tidak lebih dari 2–3 kali sehari
- Tidak mengandung darah atau lendir
- Anak tetap ceria dan aktif
Ciri-ciri BAB yang Abnormal
- Frekuensi meningkat drastis
- Feses sangat cair seperti air
- Ada gejala lain seperti muntah atau demam
Kapan Sebaiknya Konsultasi ke Dokter?
Meski BAB encer pada anak tidak selalu berarti diare, ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai. Segera pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter bila si Kecil mengalami hal berikut:
- BAB dengan konsistensi lebih lunak atau lebih cair dari biasanya dan terjadi paling sedikit 3 kali dalam 24 jam.
- Muncul gejala dehidrasi, seperti bibir kering, mata cekung, atau jarang buang air kecil
- Anak tampak lesu, tidak mau makan atau minum
- Feses mengandung darah
Baca Juga: Pertolongan Pertama saat Anak Diare
Cara Mencegah BAB Encer pada Anak
Moms bisa membantu menjaga agar konsistensi BAB si Kecil tetap normal dengan beberapa langkah berikut:
- Sajikan makanan bergizi seimbang, dan perhatikan jumlah asupan serat serta makanan tinggi air agar tidak berlebihan.
- Pastikan anak minum cukup air sepanjang hari, tetapi hindari konsumsi cairan dalam jumlah besar sekaligus.
- Usahakan tidak terlalu sering mengganti jenis makanan, terutama jika itu makanan baru yang belum pernah dicoba sebelumnya.
- Jaga kebersihan makanan, alat makan, dan tangan anak sebelum makan untuk mencegah gangguan saluran cerna.
Selain itu, mendukung kesehatan pencernaan anak lewat nutrisi seimbang juga tak kalah penting. Moms bisa memberikan susu pertumbuhan seperti susu LACTOGROW PRO 1+ untuk anak usia 1–3 tahun atau LACTOGROW PRO 3+ untuk usia 4–5 tahun.
LACTOGROW PRO 1+ merupakan satu-satunya susu pertumbuhan dengan probiotik Lactobacillus reuteri yang diperkaya dengan Omega 3 & 6, prebiotik Inulin, 13 vitamin dan 7 mineral yang dapat mendukung pencernaan baik, bantu akal cerdas, dan tubuh aktif si Kecil.
Pertanyaan Seputar BAB Anak Encer
- Penyebab BAB anak cair?
BAB cair pada anak umumnya disebabkan oleh diare akibat infeksi virus, bakteri, atau parasit yang masuk melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi. Selain itu, intoleransi laktosa, alergi makanan, keracunan makanan, efek samping obat seperti antibiotik, serta gangguan pencernaan juga dapat menjadi penyebab.
- BAB cair seperti air pada anak gejala apa?
BAB yang sangat cair seperti air biasanya merupakan gejala diare, terutama jika terjadi lebih dari tiga kali sehari. Kondisi ini sering disertai gejala lain seperti mual, muntah, kram perut, demam, dan kehilangan nafsu makan. Pada anak, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang berbahaya, ditandai dengan mulut kering, mata cekung, dan lemas. Namun, BAB cair juga bisa menjadi tanda intoleransi laktosa, penyakit celiac, atau gangguan pencernaan lain seperti sindrom iritasi usus besar.
- Kenapa BAB anak encer tapi tidak diare?
BAB encer tapi tidak diare biasanya terjadi karena perubahan pola makan, konsumsi serat berlebih, intoleransi laktosa, atau gangguan ringan pada pencernaan. Kondisi ini berbeda dengan diare karena frekuensi BAB tidak meningkat drastis dan tidak disertai gejala berat seperti demam atau muntah.
Source:
Caring for Kids. (n.d.). Healthy bowel habits for children. Canadian Paediatric Society. Retrieved June 16, 2025, from https://caringforkids.cps.ca/handouts/healthy-living/healthy_bowel_habits
Glinski, S. (2025, June 9). Toddler poop chart: The ultimate guide. Canadian Digestive Health Foundation. Retrieved June 16, 2025, from https://cdhf.ca/en/toddler-poop-chart-the-ultimate-guide/
Johns Hopkins Medicine. (n.d.). Diarrhea in children. Retrieved June 16, 2025, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/diarrhea-in-children
Mayo Clinic. (n.d.). Diarrhea: Symptoms and causes. Retrieved June 16, 2025, from https://www.mayoclinic.org/symptoms/diarrhea/basics/when-to-see-doctor/sym-20050926
Artikel Terkait