Parenting Corner

BAB Anak Berdarah? Berikut hal-hal yang perlu Moms Ketahui!

20 November 2025

BAB anak berdarah

Feses Si Kecil umumnya berwarna kuning kecoklatan dengan tekstur lunak. Namun, ada kalanya Moms menemukan BAB anak berdarah, yaitu feses yang tampak bercampur darah. Kondisi ini tentu membuat khawatir, apalagi jika disertai gejala lain seperti demam, muntah, atau nyeri saat BAB.

Supaya tidak panik, yuk, kenali penyebab BAB berdarah pada anak, gejalanya, serta cara penanganan dan pencegahan yang bisa Moms lakukan.

Apa yang menyebabkan BAB pada Anak berdarah?

BAB berdarah pada anak bisa terjadi karena darah dari saluran cerna ikut keluar bersama feses.

Berikut beberapa penyebab BAB Berdarah pada anak: 

1. Infeksi Bakteri

Makanan atau minuman yang terkontaminasi bisa menyebabkan infeksi saluran cerna. Infeksi ini memicu peradangan dan membuat feses bercampur darah.

2. Robeknya Kulit Anus (Fisura Ani)

Fisura ani biasanya disebabkan karena feses yang keras sehingga anak mengejan dengan sangat kuat hingga mengakibatkan robeknya kulit anus dan berdarah. Kondisi ini merupakan penyebab paling umum BAB berdarah pada anak 2 tahun, terutama yang sedang belajar toilet training.

3. Polip Usus

Polip atau pertumbuhan jaringan di usus dapat menyebabkan feses bercampur darah, biasanya terjadi pada anak usia di bawah 10 tahun.

4. Ambeien

Walau jarang, BAB berdarah pada anak juga bisa disebabkan oleh ambeien akibat sembelit kronis.

Gejala BAB Berdarah pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Selain BAB berdarah pada anak, Moms juga perlu memperhatikan gejala-gejala yang menyertai:

  • Nyeri perut
  • Mual atau muntah
  • Anak tampak lemas
  • Demam
  • Penurunan berat badan
  • Feses berwarna merah terang, merah gelap, bahkan hitam

Jika gejala tersebut muncul, ada kemungkinan kondisi Si Kecil memerlukan pemeriksaan medis lebih lanjut.

Baca Juga: Kenali Penyebab Anak Sembelit dan Cara Mengatasinya

Apa yang Harus Dilakukan Jika BAB Si Kecil Berdarah?

Berikut hal yang bisa Moms lakukan jika Si Kecil mengalami BAB berdarah: 

1. Amati Warna dan Jumlah Darah

Merah terang biasanya berasal dari anus (misalnya karena fisura ani), sedangkan darah gelap bisa berasal dari usus bagian atas. Kalau darahnya banyak atau terus keluar, segera cari bantuan medis.

2. Cek Apakah Ada Sembelit

Kalau feses Si Kecil keras, kemungkinan BAB berdarah karena fisura ani. Pastikan anak tidak menahan BAB dan beri makanan berserat.

3. Perbanyak Asupan Cairan

Pastikan Si Kecil cukup minum air agar fesesnya tidak keras dan pencernaannya lancar.

4. Hindari Sembarangan Memberi Obat

Jangan dulu beri obat pencahar atau antibiotik tanpa rekomendasi dokter, ya Moms.

Pencegahan BAB berdarah pada Anak

Beberapa cara yang bisa Moms lakukan untuk mencegah BAB berdarah pada anak:

1. Berikan Anak Makanan Berserat Tinggi

Pola makan tinggi serat membantu anak membentuk tinja yang lunak dan padat.

2. Cukupi Kebutuhan Cairan 

Ajari anak minum cukup air untuk membantu mencegah sembelit.

3. Tingkatkan Aktivitas Fisik

Aktivitas fisik anak yang  teratur dapat membantu melancarkan fungsi usus.

4. Ingatkan Anak untuk Tidak Menahan Ketika Ingin BAB

Biasakan anak ke toilet saat merasa ingin BAB. Menunda bisa menyebabkan feses mengeras dan memicu luka di anus.

Kapan Moms Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Jika Si Kecil mulai menunjukkan gejala serius seperti feses yang bercampur darah, nyeri hebat, demam, hingga muntah, jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke dokter. Semakin cepat penyebabnya diketahui, semakin baik pula penanganannya. Bawa Si Kecil ke fasilitas kesehatan terdekat agar bisa mendapatkan perawatan yang tepat.

Untuk mendukung kesehatan pencernaan Si Kecil sehari-hari, Moms juga bisa memberikan susu pertumbuhan yang diformulasikan khusus, seperti LACTOGROW PRO. LACTOGROW PRO adalah satu-satunya susu pertumbuhan yang mengandung bakteri baik Lactobacillus retuteri untuk menjaga kenyamanan saluran pencernaan Si Kecil.

Kandungan L.reuteri dan serat pangan inulin di dalamnya membantu menjaga kesehatan saluran cerna. Jika pencernaan Si Kecil sehat, risiko BAB anak berdarah akibat sembelit atau gangguan cerna pun bisa diminimalkan.

Pertanyaan yang Sering Ditanyakan

  1. Apa komplikasi yang mungkin terjadi jika BAB berdarah tidak ditangani? 
    Jika dibiarkan, BAB berdarah dapat menyebabkan anemia, dehidrasi, malnutrisi, gangguan tumbuh kembang, hingga syok hipovolemik bila perdarahan sangat banyak.
     
  2. Apakah alergi makanan bisa menyebabkan BAB berdarah?
    Ya. Alergi terhadap protein susu sapi, kedelai, atau makanan tertentu dapat memicu peradangan usus (kolitis alergi) yang menyebabkan darah muncul pada feses anak.
     
  3. Apakah warna darah pada feses bisa menunjukkan sumber perdarahan?
    Ya. Darah merah terang biasanya berasal dari anus atau rektum, sedangkan darah merah tua atau hitam (melena) umumnya berasal dari saluran cerna bagian atas seperti lambung atau usus halus.

Source:

Piccirillo M, et al. 2024. Gastrointestinal bleeding in children: diagnostic approach. Italian Journal of Pediatrics. Retrieved June 16, 2025 from (https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC10807079/).

Children’s Hospital Colardo. 2025. Stools Blood In. Retrieved June 17, 2025 from (https://www.childrenscolorado.org/conditions-and-advice/conditions-and-symptoms/symptoms/stools-blood-in/

Cleveland Clinic. 2023. Rectal Bleeding. Retrieved June 16, 2025 from  (https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/14612-rectal-bleeding).

Johns Hopkins Medicine. What Can Your Child's Poop Color Tell You? Retrieved June 16, 2025 from (https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/stool-color-guide). 

Mayo Clinic. 2025. Constipation In Chilldren. Retrieved June 17, 2025 from (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/constipation-in-children/diagnosis-treatment/drc-20354248




Bagikan : Facebook WhatsApp