Moms, perlu diketahui, melahirkan secara caesar membutuhkan waktu pemulihan lebih lama daripada ibu yang melahirkan secara normal. Itulah mengapa moms perlu memberi jarak yang tepat untuk hamil lagi setelah melahirkan secara caesar. 

Kapan waktu ideal hamil lagi setelah operasi caesar? Yuk, simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.

Moms tentunya pernah mendengar, vaksin adalah salah satu tameng untuk melindungi Si Kecil dari serangan beberapa penyakit berbahaya. 

Sayangnya, sebagian bayi terkadang mengalami demam setelah diberi vaksin tertentu. Kondisi ini tak jarang membuat para Moms khawatir karena Si Kecil terlihat tidak nyaman dan rewel. Ada banyak pertanyaan dari para Moms, misalnya vaksin rotavirus apakah demam.

Tapi perlu diingat, Moms, efek vaksin yang membuat demam tersebut biasanya hanya sementara dan mudah diatasi. 

Seorang bayi hadir ke dunia ini bisa dengan dua cara, lahir normal ataupun melalui operasi sesar. Karena ada dua cara berbeda, maka terdapat juga perbedaan bayi lahir sesar dan normal. Banyak ibu yang akhirnya melahirkan secara sesar karena berbagai pertimbangan, meskipun awalnya berharap melahirkan secara normal atau per vaginam.

Bayi prematur adalah kelahiran yang terjadi sebelum usia kehamilan 37 pekan. ASI adalah makanan terbaik bagi bayi baru lahir, baik bayi yang dilahirkan cukup bulan (matur) maupun kurang bulan (prematur). Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ASI memberikan banyak keuntungan fisiologis maupun emosional. 

Moms, adakalanya persalinan tidak bisa dilakukan secara normal atau per vaginam, sehingga dilakukan operasi caesar.

Berbeda dengan persalinan normal, operasi caesar memiliki bekas luka sayatan yang cukup besar sehingga selama beberapa waktu masih terasa nyeri.

Tidak semua bayi lahir sehat tepat waktu atau saat kehamilan sudah cukup bulan (aterm). Ada juga sebagian bayi yang terlahir prematur. 

Perlu Moms ketahui, tahapan tumbuh kembang bayi prematur tidak sama dengan bayi yang cukup bulan atau lahir di usia kehamilan sekitar 40 minggu.

Bayi prematur rentan mengalami gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Pasalnya, bayi lahir di usia kehamilan belum genap 37 minggu dan bayi berisiko lahir dengan berat badan rendah. 

Setiap ibu hamil pasti mengharapkan bayi dalam kandungannya dapat lahir tepat waktu dan dalam keadaan sehat. Namun terkadang, ada kalanya bayi harus lahir lebih cepat dari waktu yang diperkirakan, atau yang juga disebut sebagai prematur.

Kebanyakan bayi lahir tidak jauh dari hari perkiraan lahir (HPL), yaitu 37-40 minggu sejak ahripertama haid terakhir (HPHT). Namun tak jarang, beberapa bayi lahir lebih cepat sebelum 37 minggu atau lahir prematur

Namun, bayi yang lahir premature memiliki sejumlah risiko, mulai dari masalah kesehatan, kecacatan, hingga kematian. 

Tahukah Moms, ada beberapa hal yang sebaiknya dipersiapkan sebelum mengandung demi bisa menjalani kehamilan dengan sehat dan menyenangkan.

Sebelum menjalani kehamilan, Moms bisa berkonsultasi dengan dokter kandungan, untuk mengetahui kondisi kesehatan diri; apakah ada kondisi tertentu yang bisa membahayakan kehamilan kelak.

Selain menyantap makanan bergizi, mengonsumsi susu juga bisa dilakukan untuk dapat bantu penuhi kebutuhan beragam nutrisi ibu hamil. Namun, seberapa penting, konsumsi susu untuk persiapan kehamilan?

Susu adalah salah satu asupan nutrisi yang diperlukan ibu selama masa kehamilan. Oleh sebab itu, sangat penting bagi Moms untuk mengonsumsi susu selama masa kehamilan. Namun, Moms juga perlu memperhatikan cara memilih susu yang cocok untuk ibu hamil.

Pada beberapa kasus, susu yang cocok untuk ibu hamil muda bisa berbeda dengan susu saat usia kehamilan masuk 7 bulan. Perbedaan tersebut dipengaruhi banyak faktor, salah satunya adalah pemilihan jenis susu itu sendiri.