Memasuki usia satu tahun, kebutuhan gizi si Kecil mulai berubah. Ia tak lagi hanya mengandalkan ASI, tapi juga membutuhkan sumber nutrisi tambahan yang bisa menunjang tumbuh kembangnya. Salah satu pilihan yang kerap jadi perhatian adalah susu UHT. Praktis, mudah ditemukan, dan tidak perlu disimpan di kulkas sebelum dibuka.
Namun, apakah susu UHT cocok untuk anak usia di atas 1 tahun? Yuk, simak penjelasannya!
Apakah Susu UHT Boleh Diberikan pada Anak Usia Di Atas 1 Tahun?
Menurut WHO, anak usia di atas 1 tahun yang sudah tidak menyusu ASI bisa diberikan susu hewani sebagai pelengkap gizi. Apalagi jika asupan makanan hewani lain masih terbatas. Nah, salah satu opsi susu hewani yang aman diberikan adalah susu UHT.
Sistem pencernaan anak usia di atas 1 tahun umumnya sudah lebih matang, sehingga nutrisi susu UHT anak dapat diserap secara optimal. Oleh sebab itu, susu UHT bisa menjadi salah satu pilihan praktis untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi harian si Kecil.
Kandungan Gizi pada Susu UHT
Kandungan susu UHT anak tidak jauh berbeda dengan susu lainnya. Susu ini tetap mengandung berbagai zat gizi penting yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan si Kecil, terutama di masa pertumbuhan yang pesat. Berikut komponen utamanya:
1. Protein
Susu mengandung protein dengan asam amino esensial lengkap. Jenis protein ini memiliki nilai biologis tinggi, artinya mudah diserap oleh tubuh dan sangat efektif dalam mendukung pertumbuhan jaringan tubuh si Kecil, termasuk otot dan organ penting lainnya.
2. Karbohidrat
Karbohidrat utama dalam susu adalah laktosa, yang berperan sebagai sumber energi. Laktosa juga membantu perkembangan otak dan menjaga kestabilan kadar gula darah si Kecil.
3. Lemak
Selain sebagai sumber energi, Lemak juga membantu penyerapan vitamin larut lemak seperti A, D, E, dan K.
4. Mineral
Susu UHT memiliki kandungan kalsium dan fosfor. Keduanya berperan penting dalam pembentukan tulang dan gigi. Selain itu, susu juga mengandung kalium dan zinc yang mendukung fungsi otot dan sistem kekebalan tubuh.
5. Vitamin
Susu UHT menyediakan beragam vitamin, baik yang larut lemak (vitamin A, D, E, dan K) maupun larut air (vitamin B2, B6, B9/folat, B12, dan B3/niasin). Setiap vitamin memiliki perannya masing-masing, termasuk menjaga fungsi saraf, hingga membantu produksi energi.
Baca Juga: Yuk, Cari Tahu Perbedaan Susu Bubuk dan UHT
Susu UHT untuk Anak: Apa yang Harus Diketahui?
Susu UHT yang beredar di pasaran umumnya telah difortifikasi atau diperkaya dengan zat gizi tambahan. Fortifikasi ini bertujuan untuk meningkatkan kandungan nutrisi susu UHT anak, agar mampu mendukung kebutuhan tumbuh kembang secara optimal. Moms bisa memeriksa label informasi gizi di kemasan untuk mengetahui jenis dan jumlah zat gizi yang terkandung di dalamnya.
Berikut beberapa tips yang bisa Moms pertimbangkan saat memilih susu UHT yang baik untuk anak :
1. Sesuaikan dengan Kebutuhan Gizi si Kecil
Sebelum memberikan susu UHT, Moms bisa berkonsultasi terlebih dahulu dengan ahli gizi atau dokter anak. Pemberian susu tambahan tanpa perhitungan bisa menurunkan selera makan si Kecil terhadap makanan padat yang sebenarnya juga penting untuk pemenuhan gizinya.
2. Pilih Susu UHT Tanpa Tambahan Gula dan Perasa
Susu UHT untuk anak sebaiknya tidak mengandung gula tambahan maupun perasa buatan. Konsumsi gula berlebih berisiko menyebabkan kerusakan gigi pada anak dan dapat membentuk kebiasaan makan manis di kemudian hari.
3. Perhatikan Kadar Lemak
Lemak merupakan salah satu nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh anak untuk tumbuh kembang optimal. Lemak berperan sebagai sumber energi utama yang diperlukan untuk mendukung aktivitas fisik dan proses metabolisme. Selain itu, lemak juga membantu penyerapan vitamin larut lemak seperti vitamin A, D, E, dan K, yang esensial untuk kesehatan mata, tulang, kulit, dan sistem kekebalan tubuh.
Bagaimana Jika Anak Alergi Susu Sapi?
Jika si Kecil memiliki alergi terhadap protein susu sapi, sebaiknya hindari pemberian susu UHT. Alergi ini dapat menyebabkan reaksi seperti ruam, muntah, diare, hingga gangguan pernapasan. Meski ada banyak minuman alternatif berbahan nabati di pasaran, perlu diingat bahwa kandungan gizinya tidak bisa sepenuhnya menggantikan susu sapi. Konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter atau ahli gizi untuk menemukan pilihan susu yang aman dan sesuai dengan kebutuhan gizi anak.
Untuk anak yang tidak memiliki alergi, Moms bisa pertimbangkan untuk memberikan susu LACTOGROW UHT. Susu ini merupakan satu-satunya susu untuk si Kecil usia 1 tahun ke atas dengan DHA dan 0gr sukrosa. Rasanya juga enak disukai si Kecil karena ada madu vanilla. Kemasannya juga praktis, sehingga memudahkan Moms untuk membawanya ke mana saja.
Pertanyaan Seputar Susu UHT untuk Si Kecil
- Susu UHT untuk anak apakah aman?
Ya, Moms, susu UHT aman untuk si Kecil asalkan diberikan sesuai usia dan kebutuhan. Susu UHT adalah susu yang dipanaskan pada suhu sangat tinggi untuk membunuh bakteri, sehingga lebih higienis dan tahan lama. Kandungan nutrisinya relatif sama dengan susu segar, hanya beberapa vitamin seperti B6, B12, dan C sedikit berkurang, tetapi tetap bermanfaat untuk mendukung tumbuh kembang si Kecil. Yang perlu Moms perhatikan adalah memilih varian plain (tanpa gula tambahan) dan tidak menjadikannya pengganti makanan utama. Susu UHT sebaiknya hanya menjadi pelengkap dalam pola makan seimbang, bukan sumber nutrisi tunggal.
- susu UHT diberikan anak usia berapa?
Moms, susu UHT tidak disarankan untuk bayi di bawah 1 tahun karena sistem pencernaan dan ginjalnya belum siap menerima beban protein dan mineral tinggi dari susu sapi. Setelah si Kecil berusia 1 tahun, susu UHT boleh diberikan sebagai minuman pendamping, bukan pengganti ASI atau makanan utama. Untuk anak usia 1–2 tahun, pilih susu UHT full cream karena kandungan lemaknya penting untuk perkembangan otak. Setelah usia 2 tahun, Moms bisa mulai mengenalkan susu rendah lemak secara bertahap jika pola makan si Kecil sudah bervariasi dan bergizi seimbang.
- Jenis susu apa yang paling sehat untuk anak-anak?
Jenis susu yang paling sehat untuk anak-anak adalah susu yang mengandung protein hewani berkualitas tinggi, kalsium, dan vitamin penting seperti A dan D. Untuk anak di atas 1 tahun, susu sapi utuh (full cream), baik dalam bentuk UHT atau pasteurisasi, direkomendasikan karena mendukung pertumbuhan tulang, gigi, dan perkembangan otak. Susu nabati (almond, oat, dll.) umumnya tidak direkomendasikan untuk anak di bawah 5 tahun kecuali ada alergi atau intoleransi, karena kandungan proteinnya rendah.
Source:
World Health Organization. (2023). WHO guideline for complementary feeding of infants and young children 6-23 months of age: web annex: evidence summary tables. World Health Organization. https://iris.who.int/handle/10665/373338. License: CC BY-NC-SA 3.0 IGO
Antunes, I. C., Bexiga, R., Pinto, C., Roseiro, L. C., & Quaresma, M. A. G. (2023). Cow’s Milk in Human Nutrition and the Emergence of Plant-Based Milk Alternatives. Foods, 12(1), 99. https://doi.org/10.3390/foods12010099
Woźniak, D., Cichy, W., Dobrzyńska, M., Przysławski, J., & Drzymała-Czyż, S. (2022). Reasonableness of Enriching Cow's Milk with Vitamins and Minerals. Foods (Basel, Switzerland), 11(8), 1079. https://doi.org/10.3390/foods11081079
National Health Service (NHS). (2023, March 28). What to feed young children. https://www.nhs.uk/baby/weaning-and-feeding/what-to-feed-young-children/
Brusati, M., Baroni, L., Rizzo, G., Giampieri, F., & Battino, M. (2023). Plant-Based Milk Alternatives in Child Nutrition. Foods (Basel, Switzerland), 12(7), 1544. https://doi.org/10.3390/foods12071544
Disclaimer
Penggunaan madu pada setiap produk LACTOGROW untuk anak diatas satu tahun telah diproses dan diuji agar aman dikonsumsi oleh Si Kecil.
Artikel Terkait