Parenting Corner

Probiotik untuk si Kecil: Manfaat dan Tips Memilih yang Terbaik

03 November 2025

Manfaat dan Sumber Probiotik Untuk si Kecil

Tubuh manusia bukan hanya dihuni oleh sel-sel tubuh, tetapi juga oleh mikroorganisme kecil yang disebut mikrobiota. Nah, mikrobiota ini bisa ditemukan di berbagai bagian tubuh, termasuk di usus. Sayangnya, keseimbangan mikrobiota ini bisa terganggu, entah karena infeksi, antibiotik, atau pola makan yang tidak seimbang. Jika sudah begitu, saluran cerna si Kecil pun bisa ikut terpengaruh. 

Salah satu cara yang bisa Moms pertimbangkan adalah memberikan probiotik. Yuk, cari tahu tentang fungsi probiotik untuk bayi dan bagaimana memilih yang paling cocok untuk si Kecil!

Manfaat Probiotik untuk Kesehatan si Kecil

Moms mungkin pernah mendengar bahwa probiotik baik untuk pencernaan. Namun, sebenarnya manfaatnya jauh lebih luas, terutama untuk si Kecil yang sistem cernanya masih terus berkembang. Probiotik adalah bakteri baik yang membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus. Saat jumlah bakteri baik di dalam tubuh lebih dominan, akan membantu pencernaan menjadi lebih optimal. 

Berikut beberapa manfaat probiotik untuk bayi dan anak-anak:

1. Menyeimbangkan Mikrobiota Usus

Ketika mikrobiota usus si Kecil terganggu, misalnya karena infeksi, antibiotik, atau pola makan, probiotik bisa membantu mengembalikan keseimbangannya. 

2. Membantu Memperkuat Sistem Imun

Jenis probiotik seperti Lactobacillus dan Bifidobacterium bisa menghasilkan zat-zat yang membantu mendukung sistem imun tubuh. 

3. Mengurangi Kolik pada Bayi

Penelitian menunjukkan bahwa probiotik L.reuteri terbukti memiliki dampak positif dalam membantu meningkatkan kesehatan pencernaan bayi sekaligus mengurangi gejala yang terkait dengan kolik dan ketidaknyamanan pencernaan lainnya.

4. Meningkatkan Penyerapan Vitamin dan Mineral

Probiotik dapat membantu meningkatkan kadar vitamin dan mineral penting dalam tubuh anak, seperti vitamin D, kalsium, zinc, dan zat besi. Semua nutrisi ini penting untuk pertumbuhan tulang, sistem imun, dan perkembangan otak.

Baca Juga: Manfaat Probiotik dalam Susu

Sumber Probiotik untuk si Kecil

Sumber probiotik untuk bayi yang masih menyusui didapatkan dari ibu melalui proses menyusui. Meski ASI sering dianggap steril, penelitian menunjukkan bahwa ASI ternyata mengandung berbagai jenis bakteri baik. Inilah yang menjadikan ASI sebagai sumber probiotik pertama yang penting untuk mendukung kesehatan saluran cerna si Kecil.

Nah, seiring bertambahnya usia, si Kecil bisa mendapatkan probiotik dari makanan, terutama makanan yang melalui proses fermentasi. Berikut beberapa contoh makanan fermentasi yang dikenal sebagai sumber alami probiotik:

1. Tempe

Tempe adalah kedelai yang difermentasi yang mengandung probiotik seperti Lactobacillus.

2. Yogurt

Yogurt adalah hasil fermentasi susu yang mengandung berbagai macam bakteri baik seperti Lactobacillus dan Bifidobacterium.

3. Miso

Miso merupakan bumbu yang berasal dari Jepang, terbuat dari fermentasi kedelai, garam, dan koji. Mengandung probiotik seperti Aspergillus oryzae dan Saccharomyces cerevisiae.

4. Kimchi

Probiotik alami dari kimchi dapat membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus, mendukung penyerapan nutrisi, serta meningkatkan daya tahan tubuh anak.

5. Kefir

Kefir merupakan makanan fermentasi yang berasal dari susu. Berbeda dengan yogurt, fermentasi pada kefir disebabkan oleh bakteri dan ragi. Sehingga probiotik dalam kefir lebih banyak dari yogurt.

Optimalkan Asupan Probiotik untuk si Kecil

Salah satu cara praktis yang bisa Moms pilih untuk memberikan probiotik adalah melalui susu yang sudah difortifikasi dengan kandungan probiotik, seperti LACTOGROW PRO yang mengandung probiotik Lactobacillus reuteri (L. reuteri).

Probiotik L. reuteri adalah salah satu bakteri baik yang mendukung kesehatan pencernaan sekaligus membantu keseimbangan mikrobiota usus si Kecil. Kandungan ini bekerja secara efektif untuk membantu menjaga kesehatan saluran cerna sehingga si Kecil bisa merasa nyaman dan bebas dari gangguan pencernaan seperti sembelit atau diare ringan.

Meski probiotik diketahui memberikan banyak manfaat dan sudah didukung oleh berbagai penelitian, efeknya tetap dapat bervariasi tergantung dari kondisi kesehatan anak, durasi konsumsi, dan kebutuhan masing-masing anak. Oleh karena itu, sangat disarankan Moms memastikan kecocokan susu probiotik ini untuk si Kecil dengan berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter anak, terutama jika si Kecil memiliki riwayat alergi atau kondisi medis tertentu.

Ingin tahu lebih banyak soal cara menjaga pencernaan si Kecil, mengenali tanda-tanda kolik, atau informasi seputar nutrisi lainnya? Yuk, gabung di LACTOCLUB Community

Pertanyaan Seputar Probiotik untuk Bayi

  1. Kapan bayi harus diberi probiotik?
    Umumnya, probiotik bisa diberikan setelah bayi berusia 6 bulan, atau lebih dini dengan pengawasan dokter. Bayi sehat yang mendapat ASI eksklusif biasanya tidak memerlukan probiotik tambahan karena ASI sudah mengandung bakteri baik alami. Jadi, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum memberikan probiotik agar sesuai dengan kondisi si Kecil.
     
  2. Apakah probiotik aman untuk bayi yang memiliki alergi? 
    Probiotik umumnya aman, tetapi jika si Kecil memiliki riwayat alergi atau kondisi medis tertentu, Moms harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memberikan probiotik. Ini penting untuk memastikan jenis probiotik yang dipilih sesuai dan tidak menimbulkan reaksi alergi.
     
  3. Apakah probiotik bisa menggantikan nutrisi dari makanan? 
    Tidak, Moms. Probiotik hanya berperan mendukung kesehatan saluran cerna dan sistem imun, bukan sebagai pengganti nutrisi. Si Kecil tetap membutuhkan asupan gizi lengkap dari ASI, susu, dan makanan bergizi sesuai usianya.

Source:

Colarossi, S. (2024, march 26). Probiotic for Infants. Retrieved June 22, 2025, from https://cdhf.ca/en/probiotics-for-infants/

Guamán, L. P., Carrera-Pacheco, S. E., Zúñiga-Miranda, J., Teran, E., Erazo, C., & Barba-Ostria, C. (2024). The Impact of Bioactive Molecules from Probiotics on Child Health: A Comprehensive Review. Nutrients, 16(21), 3706. https://doi.org/10.3390/nu16213706

Lavalle, L., Sauvageot, N., Cercamondi, C. I., Jankovic, I., Egli, D., & Vandenplas, Y. (2023). Limosilactobacillus reuteri DSM 17938-Containing Infant Formulas and the Associations with Gastrointestinal Tolerance: A Cross-Sectional Observational Study. Nutrients, 15(3), 530. https://doi.org/10.3390/nu15030530

Ballini, A., Gnoni, A., De Vito, D., Dipalma, G., Cantore, S., Gargiulo Isacco, C., Saini, R., Santacroce, L., Topi, S., Scarano, A., Scacco, S., & Inchingolo, F. (2019). Effect of probiotics on the occurrence of nutrition absorption capacities in healthy children: a randomized double-blinded placebo-controlled pilot study. European review for medical and pharmacological sciences, 23(19), 8645–8657. https://doi.org/10.26355/eurrev_201910_19182

Navarro-Tapia, E., Sebastiani, G., Sailer, S., Toledano, L. A., Serra-Delgado, M., García-Algar, Ó., & Andreu-Fernández, V. (2020). Probiotic Supplementation During the Perinatal and Infant Period: Effects on Gut Dysbiosis and Disease. Nutrients, 12(8), 2243. https://doi.org/10.3390/nu12082243

Cleveland Clinic. (2023, August 18).  Gut Microbiome.  Retrieved June 22, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/body/25201-gut-microbiome 




Bagikan : Facebook WhatsApp