Melihat bayi baru lahir buang air besar berkali-kali dalam sehari mungkin membuat sebagian Moms khawatir. Apakah ini normal? Apalagi jika frekuensinya bisa mencapai lebih dari lima kali sehari.
Tenang dulu, Moms! Kondisi ini sebenarnya cukup umum terjadi, terutama pada bayi baru lahir yang mendapatkan ASI. Frekuensi buang air besar (BAB) bisa menjadi indikator bahwa tubuh si Kecil sedang menyesuaikan diri dengan kehidupan di luar rahim dan menunjukkan bahwa sistem pencernaannya bekerja dengan baik.
Kenapa Bayi Baru Lahir Sering BAB?
Penyebab bayi baru lahir sering BAB biasanya bukan hal yang perlu dikhawatirkan. Justru bisa menjadi tanda bahwa tubuh si Kecil dalam kondisi sehat dan sistem pencernaannya sedang berkembang dengan baik. Berikut beberapa alasannya:
1. Sistem Pencernaan Bayi Masih dalam Tahap Adaptasi
Di awal kehidupannya, bayi akan mengeluarkan feses pertama yang disebut mekonium. Mekonium terbentuk dari zat-zat yang tertelan bayi saat masih di dalam kandungan sejak usia kehamilan sekitar 16 minggu. Zat ini berwarna gelap, lengket, dan dikeluarkan dalam 24 jam pertama setelah lahir.
Pengeluaran mekonium dalam waktu tersebut menjadi tanda bahwa saluran pencernaan dan fungsi anus si Kecil berjalan baik. Biasanya mekonium akan keluar seluruhnya dalam 2–3 hari pertama setelah lahir. Setelah itu, feses bayi akan mulai berubah warna dan tekstur, seiring si Kecil mulai mengonsumsi ASI atau susu formula.
Pada hari ke-4 hingga ke-5 setelah kelahiran, produksi ASI Moms mulai meningkat secara alami. Bila bayi mendapat cukup asupan ASI, ia bisa buang air besar hingga lima kali atau lebih dalam sehari.
2. ASI Mudah Dicerna
Alasan lainnya bayi ASI sering BAB adalah karena ASI lebih mudah dicerna oleh tubuh bayi dibandingkan susu formula. Kandungan utama dalam ASI adalah laktosa, sejenis karbohidrat yang menjadi sumber energi utama untuk otak bayi.
Selain itu, protein dalam ASI lebih mudah dicerna oleh tubuh bayi. ASI mengandung lebih banyak whey, jenis protein yang cepat diserap, sedangkan susu formula berbasis susu sapi lebih banyak mengandung kasein, yang lebih sulit dicerna. Inilah sebabnya bayi yang minum ASI umumnya lebih sering BAB dibanding bayi yang mengonsumsi susu formula.
Baca Juga: BAB Warna Hijau pada Bayi
Frekuensi BAB Yang Normal Menunjukkan Metabolisme Bayi Bekerja dengan Baik
Frekuensi bayi BAB bisa menjadi indikator penting dalam memantau kesehatan dan perkembangan si Kecil. Pada umumnya, bayi memiliki pola BAB yang sangat bervariasi. Ada yang buang air besar 8–10 kali sehari, terutama pada awal-awal kehidupan. Namun, ada juga yang hanya BAB 2–3 kali seminggu. Hal ini bisa dianggap normal selama si Kecil terlihat nyaman, aktif, dan berat badannya naik secara bertahap.
Bayi yang berusia 6 hingga 12 bulan umumnya memiliki feses yang bertekstur lembek hingga semi-padat dengan warna kuning atau cokelat. Kadang, warna feses bisa berubah menjadi kehijauan, dan hal ini masih tergolong normal jika tidak disertai demam, muntah, atau rewel berlebihan.
Namun, jika Moms merasa ada perubahan drastis pada pola BAB si Kecil, misalnya feses menjadi sangat keras atau justru terlalu cair disertai bau menyengat, maka sebaiknya berkonsultasi ke dokter atau tenaga medis untuk memastikan tidak ada gangguan pada saluran cerna.
Ingin mendapatkan lebih banyak tips seputar kesehatan pencernaan si Kecil? Yuk, gabung LACTOCLUB Community! Di komunitas ini, Moms bisa bertanya langsung ke ahli, mendapatkan info nutrisi terpercaya, dan mengikuti berbagai program menarik yang mendukung tumbuh kembang anak.
Pertanyaan Seputar Kenapa Bayi Baru Lahir Sering BAB
- Apakah normal jika bayi baru lahir sering BAB?
Ya, Moms, hal ini sangat normal. Bayi baru lahir, terutama yang mendapat ASI eksklusif, biasanya akan sering buang air besar karena sistem pencernaannya masih beradaptasi. Frekuensinya bisa mencapai 6–10 kali sehari, bahkan setiap kali selesai menyusu. Selama pup si Kecil berwarna kuning keemasan, bertekstur lembek, dan tidak disertai tanda sakit seperti demam atau rewel berlebihan, Moms tidak perlu khawatir.
- Kenapa bayi 0 bulan sering buang air besar?
Bayi usia 0 bulan memiliki saluran cerna yang masih sangat sensitif dan belum matang. ASI yang dikonsumsi si Kecil mudah dicerna, sehingga proses pencernaan berlangsung cepat dan memicu buang air besar lebih sering. Selain itu, refleks gastro-kolik pada bayi juga kuat, artinya setiap kali si Kecil menyusu, usus akan terangsang untuk mengeluarkan feses. Ini adalah bagian dari proses adaptasi tubuh yang normal.
- Pup bayi dikatakan diare seperti apa?
Moms perlu waspada jika pup si Kecil tampak lebih cair dari biasanya, keluar sangat sering (lebih dari 10 kali sehari), dan disertai perubahan warna menjadi hijau pekat atau ada lendir dan darah. Jika si Kecil terlihat lemas, rewel, atau mengalami tanda dehidrasi seperti bibir kering dan jarang pipis, segera konsultasikan ke dokter.
Source:
Skelly, C. L., Zulfiqar, H., & Sankararaman, S. (2023, July 24). Meconium. In StatPearls. StatPearls Publishing. Diakses dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542240/
Moretti, E., Rakza, T., Mestdagh, B., Labreuche, J., & Turck, D. (2019). The bowel movement characteristics of exclusively breastfed and exclusively formula fed infants differ during the first three months of life. Acta paediatrica (Oslo, Norway : 1992), 108(5), 877–881. https://doi.org/10.1111/apa.14620
Martin, C. R., Ling, P. R., & Blackburn, G. L. (2016). Review of Infant Feeding: Key Features of Breast Milk and Infant Formula. Nutrients, 8(5), 279. https://doi.org/10.3390/nu8050279
Artikel Terkait