Co-sleeping dan risikonya
Tidur bersama si Kecil disebut dengan istilah "co-sleeping". Meskipun umum di Indonesia, kegiatan ini dinilai berisiko. Bisakah Mom temukan tips untuk mencegahnya?
Tidur bersama si Kecil disebut dengan istilah "co-sleeping". Meskipun umum di Indonesia, kegiatan ini dinilai berisiko. Bisakah Mom temukan tips untuk mencegahnya?
Melihat si Kecil tidur lelap memang sungguh menggemaskan ya, Mom. Ada beberapa cara yang bisa Mom lakukan. Yuk, cari tahu!
Membiarkan si Kecil tidur siang bisa mengembalikan energinya, sehingga ia bisa bereksplorasi lagi. Tapi, Mom tentu punya cara sendiri dalam mengatur rutinitas tidur siang si Kecil.
Lalu, apakah si Kecil harus dibangunkan atau biarkan ia bangun sendiri dari tidur siangnya? Cari tahu jawabannya sekarang, Mom!
Menciptakan rutinitas sebelum tidur mampu memperkuat ikatan dengan si Kecil, sekaligus agar ia mendapatkan istirahat yang dibutuhkan.
Hal ini memang tidak mudah, tapi Mom bisa ikuti tips-tips dari kami berikut ini. Semangat, Mom!
Si Kecil baru saja dilahirkan dan butuh banyak tidur. Tapi untuk Mom, sepertinya justru tidur adalah hal yang akan sulit dilakukan.
Yuk, cari tahu berapa lama waktu tidur yang Si Kecil butuhkan di periode awal hidupnya!
Waktu tidur si Kecil, setiap menitnya adalah sesuatu yang berharga untuknya, begitu pula untuk Mom.
Saat terjaga, si Kecil melihat banyak hal dan dibanjiri oleh berbagai informasi baru. Satu-satunya kesempatan si Kecil untuk memproses semuanya adalah saat ia tidur. Oleh sebab itu, penting untuk mengatur dan menjaga rutinitas tidur si Kecil.
Yuk, temukan alasan pentingnya rutinitas tidur yang baik untuk si Kecil dan cara tepat untuk mengaplikasikannya.
Saat tidur, sebagian besar hormon pertumbuhan si Kecil juga ikut aktif.
Menyangkut Responsive Feeding, Mom bisa dapatkan informasi lengkapnya di sini, tapi tetap dibarengi dengan insting Mom sebagai seeorang ibu, ya!
ASI merupakan asupan terbaik untuk si Kecil. Tapi, saat memberinya ASI, Mom tidak bisa memastikan berapa banyak yang ia minum, sudah cukup atau belum.
Triknya adalah dengan menginterpretasikan tanda-tanda yang dibuat si Kecil. Yuk cek, Mom!
Kami paham bahwa Mom sering bertanya-tanya apakah si Kecil sudah kenyang atau belum.
Namun, sedikit demi sedikit Mom pasti akan memahami bahasa menyusui, sehingga bisa lebih mahir dalam merespon si Kecil.
Mom pasti pernah bertanya-tanya, "Seberapa sering harus menyusui si Kecil?" atau "Bagaimana cara mengetahui si Kecil ingin menyusu lagi?". Kami bisa memberikan jawaban yang didukung penelitian ilmiah oleh para Ahli untuk Mom.
Si Kecil sebenarnya bisa memberitahu Mom kapan ia merasa lapar dan kenyang, lho! Ini disebut dengan istilah Responsive Feeding.
Bagaimana teknik tersebut dapat meningkatkan ikatan yang unik dan lebih kuat dengan si Kecil, serta membentuk kebiasaan makan yang sehat untuknya? Yuk, cari tahu!